CARA MENANAM JERUK
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia sebenarnya cukup bagus mengingat Indonesia memiliki potensi lahan produksi subur dan luas. Namun pengetahuan petani mengenai budidaya jeruk masih sangat minim sehingga hasil produksi jeruk belum memenuhi permintaan konsumen. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani serta didukung hasil inovasi teknologi pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya diharapkan mampu meningkatkan Kuantitas maupun Kualitas produksi jeruk di Indondesia. Cara menanam jeruk secara baik dan benar sangat menunjang keberhasilan budidaya jeruk, namun sebelum berbicara lebih lanjut, alangkan baiknya kalau kita mengenal sedikit tentang jeruk dan sentral penanaman jeruk di Indonesia.KLASIFIKASI TANAMAN JERUK
Divisi : SpermatophytaSub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
SENTRA PENANAMAN JERUK
Sentra penanaman jeruk di Indonesia tersebar di berbagai wilayah, meliputi : Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman jeruk mulai mengalami penurunan produksi secara signifikan.Adapun jenis jeruk lokal yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L), jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.), jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk purut (C. hystrix) serta jeruk sambal (C. hystix ABC).
MANFAAT JERUK
- Manfaat jeruk dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia salah satunya adalah sebagai makanan buah segar maupun makanan olahan, dimana kandungan vitamin C pada buah ini sangat tinggi.
- Manfaat jeruk di bidang Industri terutama banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak. Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol serta pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk ini dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman serta bahan campuran kue.
- Manfaat jeruk bagi kesehatan terutama terdapat pada buah jeruk nipis. Jeruk nipis banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal alami untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti batuk, penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas, penyembuh radang mata, dll.
SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK
Tanaman jeruk memerlukan 6-9 bulan basah (musim hujan), curah hujan 1000-2000 mm/th merata sepanjang tahun, air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal untuk pertumbuhan tanaman jeruk antara 25-30°C, kelembaban optimum sekitar 70-80%. Kecepatan angin lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga maupun buah. Ketinggian optimum antara 1-1200 m dpl. Tanaman jeruk merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menyukai tempat terbuka tanpa naungan selama proses budidayanya, karena sinar matahari langsung sangat membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Jenis tanah Andosol atau Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk, derajat keasaman tanah (pH tanah) berkisar 5,5-6,5. Air tanah optimal pada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan tanah, sedangkan di musim kemarau 150 cm, musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air berkandungan garam sekitar 10%, serta dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan kemiringan sekitar 300.Ketinggian tempat penanaman jeruk sangat bervariasi, tergantung spesies yang dibudidayakan. Untuk Jenis jeruk Keprok Madura maupun Keprok Tejakula optimal ditanam di ketinggian 1–900 m dpl. Keprok Batu 55, Keprok Garut : 700-1.200 m dpl. Jeruk Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl. Jeruk Siem: 1–700 m dpl. Jeruk Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl. Jeruk Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl. Jeruk Purut: 1–400 m dpl.
PEMBIBITAN TANAMAN JERUK
Teknik Generatif
Biji diambil dari buah dengan cara memeras buah yang telah dipotong kemudian dianginkan di tempat yang tidak terkena sinar selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Media semai dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (perbandingan 2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (perbandingan 1:1:1).Teknik Vegetatif
Metode yang lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran tahan serangan penyakit akar seperti busuk akar maupun nematoda, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus. Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange atau Carizzo citrange.BUDIDAYA JERUK
Persiapan Lahan Budidaya Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk. Jenis jeruk keprok dan siem : jarak tanam 5 x 5 m. Jenis jeruk manis : jarak tanam 7 x 7 m. Jenis jeruk sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m. Jenis jeruk nipis : jarak tanam 4 x 4 m. Jenis jeruk grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m. Jenis jeruk besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m.Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah, dibuat 2 minggu sebelum tanam. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur pupuk kandang sebanyak 20 kg. Setelah penanaman, tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
Teknik dan Cara Menanam Jeruk
Bibit jeruk dapat ditanam setelah memiliki 6-8 helai daun pada musim hujan atau dapat juga ditanam di musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, namun sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:1) Pengurangan daun maupun cabang yang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya, serta tutup mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari penyakit busuk batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
PEMELIHARAAN TANAMAN JERUK
Penyulaman Budidaya Jeruk
Penyulaman tanaman jeruk dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.Penyiangan Budidaya Jeruk
Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma sesuai frekuensi pertumbuhannya. Biasanya dilakukan sebelum melakukan pemupukan.Pembubunan Budidaya Jeruk
Pembumbunan perlu dilakukan untuk menjaga agar akar tidak muncul ke permukaan karena hal ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman, akar menjadi tidak berfungsi dengan baik. Jika budidaya jeruk dilakukan pada tanah berlereng, perlu diwaspadai terjadinya erosi tanah.Pemangkasan Budidaya Jeruk
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon serta menghilangkan bagian cabang yang sakit, kering serta tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan dioles menggunakan fungisida atau lilin agar terhindar dari serangan bankteri maupun cendawan (jamur). Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Bagian ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.Pemupukan Budidaya Jeruk
Pemupukan tanaman setelah penamanan adalah sebagai berikut (gram/tanaman) :a) Umur tanaman 1 bulan: Pupuk urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; Pupuk kandang=20 kg/tan.
b) Umur tanaman 2 bulan: Pupuk urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; Pupuk kandang=40 kg/tan.
c) Umur tanaman 3 bulan: Pupuk urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; Pupuk kandang=60 kg/tan.
d) Umur tanaman 4 bulan: Pupuk urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; Pupuk kandang=80 kg/tan.
e) Umur tanaman 5 bulan: Pupuk urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100;
Pupuk kandang=100 kg/tan.
f) Umur tanaman 6 bulan: Pupuk urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120;
Pupuk kandang=120 kg/tan.
g) Umur tanaman 7 bulan: Pupuk urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140;
Pupuk kandang=140 kg/tan.;
h) Umur tanaman 8 bulan: Pupuk urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160;
Pupuk kandang=160 kg/tan.
i) Umur tanaman 8 bulan: Pupuk urea 1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200;
Pupuk kandang=200 kg/tan.
Pengairan dan Penyiraman Budidaya Jeruk
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan lalu ditutup mulsa.Penjarangan Buah Budidaya Jeruk
Pada tahun dimana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah teta terjaga. Buah dibuang adalah buah sakit, buah tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) serta kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama, sisakan hanya 2-3 buah.HAMA TANAMAN JERUK
Hama Kutu Loncat (Diaphorina citri)
Bagian tanaman yang diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.Gejala:
Tunas keriting, tanaman mati.
Pengendalian:
Buang bagian tanaman terserang hama kutu loncat. Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif dimethoate, monocrotophos, imidakloprid, abamektin, atau endosulfan. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kutu Daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii)
Bagian tanaman yang diserang adalah tunas muda maupun bunga.Gejala:
Daun menggulung, akan membekas sampai daun dewasa.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif methidathion, dimethoate, diazinon, phosphamidon, malathion, atau imidakloprid. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis citrella)
Bagian tanaman yang diserang adalah daun muda.Gejala:
Alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif methidathion, malathion, diazinon, profenofos, sipermetrin, betasiflutrin, atau klorpirifos. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan. Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
Hama Tungau (Tenuipalsus sp., Eriophyes sheldoni Tetranychus sp.)
Bagian tanaman yang diserang adalah tangkai, daun maupun buah.Gejala:
Bercak keperakperakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida/akarisida berbahan aktif, cyhexation, dicofol, oxythioquimox, dicarbam, atau abamektin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Penggerek Buah (Citripestis sagittiferella)
Bagian tanaman yang diserang adalah buah.Gejala:
Terdapat lubang yang mengeluarkan getah.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif methomyl, methidathion, fipronil, atau deltametrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan. Buah terserang dipetik lalau dimusnahkan.
Hama Kutu Penghisap Daun (Helopeltis antonii)
Gejala:Bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif fenitrotionmothion, fenithion, metamidofos, methomil, atau imidakloprid. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Ulat Penggerek Bunga dan Puru Buah (Prays sp.)
Bagian tanaman yang diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes.Gejala:
Bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif methomyl, methidathion, profenofos, atau sipermetrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan. Kemudian buang bagian tanaman terserang.
Hama Thrips (Scirtotfrips citri)
Bagian tanaman yang diserang adalah tangkai maupun daun muda.Gejala:
Helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering, lalu gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.
Pengendalian:
Menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif difocol, propargite, abamektin, asetamiprid, atau imidakloprid. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kutu Dompolon (Planococcus citri)
Bagian tanaman yang diserang adalah tangkai buah.Gejala:
Berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisda berbahan aktif methomyl, triazophos, carbaryl, atau methidathion. Kemudian cegah datangnya semut yang dapat memindahkan kutu. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Lalat Buah (Dacus sp.)
Bagian tanaman yang diserang adalah buah hampir masak.Gejala:
Lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
Pengendalian:
Pemasangan alat perangkap sexpheromone menggunakan Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate. Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif fenthion, dimethoathe, atau klorfenapir. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kutu Sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri)
Bagian tanaman yang diserang daun, buah dan tangkai.Gejala:
Daun berwarna kuning, bercak khlorotis, gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering, kulit retak, buah rontok.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif diazinon, phosphamidon, dichlorophos, atau methidhation. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Hama Kumbang Belalai (Maeuterpes dentipes)
Bagian tanaman yang diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan bagian bawah.Gejala:
Daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.
Pengendalian:
Sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida carbaryl, atau diazinon. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
PENYAKIT TANAMAN JERUK
Penyakit CVPD
Penyebab:Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri.
Bagian tanaman yang diserang adalah silinder pusat (phloem) batang.
Gejala:
Daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak, pangkal buah berwarna oranye.
Pengendalian:
Gunakan varietas unggul sehat bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk mengendalikan serangga vektor serta lakukan sanitasi kebun.
Penyakit Tristeza
Penyebab:Virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera.
Bagian tanaman yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.
Gejala:
Lekuk batang, daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
Pengendalian:
Sanitasi kebun, memusnahkan tanaman terserang, kemudian kendalikan serangga vektor.
Penyakit Woody Gall (Vein Enation)
Penyebab:Virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii.
Bagian tanaman yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange.
Gejala:
Tonjolan tidak teratur tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
Pengendalian:
Gunakan mata tempel bebas virus serta lakukan sanitasi di sekitar areal penanaman, serta pengendalian serangga vektor.
Penyakit Blendok
Penyebab:Fungi Diplodia natalensis.
Bagian tanaman yang diserang adalah batang atau cabang.
Gejala:
Kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering lalu mengelupas.
Pengendalian:
Pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.
Penyakit Embun Tepung
Penyebab:Fungi Odidium tingitanium.
Bagian tanaman yang diserang adalah bagian daun maupun tangkai muda.
Gejala:
Tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif pyrazophos, bupirimate, atau metil-tiofanat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Penyakit Kudis
Penyebab:Fungi Sphaceloma fawcetti.
Bagian tanaman yang diserang adalah daun, tangkai atau buah.
Gejala:
Bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
Pengendalian:
Pemangkasan secara teratur, penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif makozeb, propineb, Benomyl atau simoksanil. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Penyakit Busuk Buah
Penyebab:Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae.
Bagian tanaman yang diserang adalah buah.
Gejala:
Terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
Pengendalian:
Hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas atau fungisida berbahan aktif propamokarb hidroklorida. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan. Lakukan pelilinan buah serta pemangkasan bagian bawah pohon.
Penyakit Busuk Akar dan Pangkal Batang
Penyebab:Phyrophthoranicotianae.
Bagian tanaman yang diserang adalah bagian akar maupun pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning.
Gejala:
Tunas tidak segar, tanaman kering.
Pengendalian:
Pengolahan, pengairan yang baik, sterilisasi tanah saat melakukan penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah. Penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif simoksanil, propamokarb hidroklorida, famoksadon atau metalaksil. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Penyakit Buah Gugur Prematur
Penyebab:Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp.
Bagian tanaman yang diserang adalah bagian buah maupun bunga
Gejala:
2–4 minggu sebelum panen buah gugur.
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif benomyl, metiltiofanat, karbendazim, atau klorotalonil. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
Penyakit Jamur Upas
Penyebab:Upasia salmonicolor.
Bagian tanaman yang diserang adalah batang.
Gejala:
Retakan melintang pada batang serta keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
Pengendalian:
Kulit terinfeksi dikelupas lalu dioles fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang terinfeksi.
Penyakit Kanker Jeruk
Penyebab:Bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri.
Bagian tanaman yang diserang adalah daun, tangkai, buah.
Gejala:
Bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesa seperti gabus pecah (diameter 3-5 mm).
Pengendalian:
Penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga. Selain itu untuk mencegah serangan ulat peliang daun adalah mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.
PANEN JERUK
Ciri jeruk siap panen :Buah jeruk dipanen saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik menggunakan gunting pangkas.
Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun tergantung perawatan maupun varietas. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.
PASCAPANEN
Pengumpulan, Penyortiran dan Penggolongan Buah JerukDi kebun, buah dikumpulkan di tempat teduh dan bersih. Pisahkan buah bermutu rendah, memar serta buang buah rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah tergantung permintaan pasar. Namun umumnya pasar menginginkan jeruk terbagi dalam 4 grid. Kelas A adalah buah berdiameter dan memiliki berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.
Penyimpanan Buah Jeruk. Untuk penyimpanan buah jeruk, gunakan tempat sehat, bersih dengan temperatur ruangan 8-100C.
Pengemasan Buah Jeruk
Sebelum pengiriman, buah dapat dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yang tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal serta kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.
Gak salah kalau
orang-orang banyak yang mencari referensi bagaimana Cara Budidaya Jeruk
Manis itu dapat dilakukan. Siapa coba yang gak suka sama yang namanya
jeruk manis?? Jeruk manis sebagai tanaman buah-buahan makin terasa
penting bagi pertanian dan masyarakat Indonesia. Buah jeruk manis
rasanya enak dan banyak mengandung vitamin C. Secara ekonomi, pendapatan
yang diperoleh dari hasil usaha tani tanaman jeruk manis ini cukup
memadai.
Jeruk Manis
A. Ciri-ciri dan Jenis-jenis Jeruk Manis
Jeruk manis (Citrus sinensis L) disebut juga jeruk peras. Pohonnya agak
rindang, tingginya dapat mencapai 5 - 14 meter dan perakarannya terdiri
atas akar tunggang, akar serabut dan akar rambut. Daunnya berbentuk
bulat telur, panjangnya sekitar 6 - 14 cm, dan lebarnya 3 - 7 cm. Ujung
daunnya runcing dan sedikit berlekuk. Bunganya tumbuh pada ketiak daun,
tunggal atau berangkai. Mahkota bunga biasanya lima helai, berwarna
putih atau putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat telur memanjang.
Jeruk manis termasuk tanaman tahunan. Tanaman yang berasal dari bibit
okulasi mulai berbunga setelah ditanam kurang lebih 2 - 3 tahun,
sedangkan yang berasal dari biji mulai berbunga setelah ditanam kurang
lebih 6 - 8 tahun. Musim berbunga biasanya adalah awal mujim hujan.
Ada empat jenis tanaman jeruk manis antara lain:
Jeruk biasa.
Jeruk manis pusar.
Jeruk manis merah darah.
Jeruk manis tidak asam.
B. Tanah dan Iklim yang Cocok
Tanah yang subur dan gembur merupakan tempat tumbuh yang baik bagi
tanaman jeruk manis. Pada tanah yang banyak mengandung humus pertumbuhan
tanaman ini begitu cepat, untuk tanah yang banyak mengandung garam,
tanaman ini pertumbuhannya lambat (kurus). Hasil yang baik diperoleh
pada tanah dengan derajat keasaman (pH) 5 - 6.
Jeruk manis biasanya ditanam di dataran rendah sampai sedang dengan
ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Ada juga jenis jeruk manis yang
cocok ditanam pada ketinggian tanah 1000 m di atas permukaan laut.
Daerah kering merupakan tempat tumbuh yang baik bagi tanaman jeruk
manis, curah hujan optimal 1000 - 2000 mm per tahun. Pada daerah basah
biasanya buah jeruk berkulit tebal, kurang harum, dan daging buahnya
berserat. Suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman ini ± 25 - 30°C. Udara
yang terlalu panas pada siang hari mengakibatkan buahnya seperti
terbakar dan bunga yang tidak terlindung daun bisa rontok. Suhu yang
terlalu tinggi pada malam hari dapat menyebabkan kerusakan tanaman ini.
Sinar matahari banyak dibutuhkan, oleh sebab itu daerah penanamannya
harus terbuka. Tanaman jeruk membutuhkan tanaman penahan angin yang
ditanam disekeliling pohon jeruk, maksudnya agar tanaman jeruk terhindar
dari kerusakan akibat angin kencang.
C. Pengembangbiakan Bibit
Tanaman jeruk manis dapat dikembangbiakkan secara generatif, vegetatif,
dan gabungan antara keduanya. Pengembangbiakkan secara generatif
menggunakan biji untuk asal tanaman, dan pengembangbiakkan secara
vegetatif, bibit berasal dari bagian tanaman jeruk seperti akar, batang,
dan daun atau pucuk. Untuk lebih lengkapnya sobat bisa baca pada
artikel Cara Mengembangbiakkan Tanaman Jeruk Manis.
D. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Setelah dipilih lokasi yang baik, tanah tersebut dibersihkan dari rumput
atau tumbuhan pengganggu. Sebelum dilakukan penanaman, lahan sebaiknya
dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah gembur, kemudian
dibuat saluran pembuangan air seperlunya. Untuk memudahkan dalam
pengontrolan, sebaiknya ada jalan dalam kebun tersebut.
Pada tanah miring atau landai dibuat sengkedan (teras) agar tanah tidak
longsor dan kesuburannya tetap terjaga. Di sisi sengkedan itu ditanami
rumput dan pematang (galengan) ditanami lamtoro.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Pada musim kemarau
penanaman bisa juga dilakukan asal tanaman jeruk manis tersebut disirami
setiap hari. Di tanah yang kering atau yang tinggi sebaiknya ditanam
bibit okulasi, sebaliknya pada tanah yang basah (air tanah dangkal)
ditanam bibit cangkokan.
Lubang tanam dipersiapkan lebih dahulu (2 - 4 minggu sebelum ditanam).
Jarak tanam jeruk manis tergantung pada masing-masing varietas. Jeruk
manis tergantung pada masing-masing varietas. Untuk jeruk manis pusar
(Washington Nevel Orange) jarak tanamnya 6 x 6 m sampai dengan 6,5 x 6,5
m, sedangkan pada jeruk manis Valencia 6 x 6 m sampai dengan 8,5 x 8,5
m. Lubang tersebut digali dengan cangkul, tanah galian bagian atas
dipisahkan dari tanah galian bagian bawah. Ukuran lubang sekitar 80 x 80
x 80 cm. Lebih luas makin baik, tetapi jangan terlalu dalam. Selama 1 -
2 minggu, lubang dibiarkan terbuka untuk menghilangkan dan mengurangi
keasaman tanah serta penyakit.
Setelah itu tanah galian bagian bawah dimasukkan kembali ke bagian
bawah, sedangkan tanah galian bagian atas, sebelum dimasukkan ke dalam
lubang dicampur dengan pupuk kandang atau kompos ditambah pupuk fosfat.
Beberapa hari kemudian, apabila tanah timbunan agak padat, baru bibit
tanaman jeruk manis ditanam.
Bibit tanaman jeruk manis dimasukkan ke dalam lubang, dan diupayakan
akar tunggang dan akar lainnya tetap lurus. Leher akar (batas batang dan
akar) jangan sampai terbenam. Bila ada akar yang patah atau rusak,
potonglah bagian-bagian tersebut dengan gunting atau pisau yang tajam.
Bekas potongan itu ditutup dengan cat putih atau meni. Tanah
disekeliling pohon ditutup dengan jerami atau alang-alang.
Cara menanam jeruk manis
Penanaman Jeruk Manis
E. Pemupukan
Tanaman jeruk manis memerlukan pemupukan secara teratur dan
terus-menerus terutama pada tanah yang kurang subur atau pun bahkan
tidak subur sama sekali. Unsur-unsur hara utama yang dibutuhkan, yaitu
nitrogen, kalium dan fosfor. Unsur hara seperti kalsium, magnesium,
sulfur, dan lain-lain juga dibutuhkan oleh tanaman jeruk, tetapi
jumlahnya relatif kecil. Lebih lengkapnya silahkan baca postingan
Pemberian Pupuk Tanaman Jeruk Manis.
F. Penyiangan dan Pengairan
Tanaman jeruk manis tidak kuat bersaing dengan rumput dan tumbuhan
penggangu lainnya. Oleh karena itu tumbuhan penggangu yang berada di
sekitar tanaman jeruk harus disingkirkan dengan koret atau cangkul.
Air sangat dibutuhkan oleh tanaman jeruk manis untuk pertumbuhannya.
Kebutuhan ini meningkat pada saat tanaman jeruk berbunga dan berbuah.
Namun demikian, tanaman jeruk manis tidak tahan terhadap air yang
menggenanginya. Oleh karena itu, parit yang telah dibuat harus
difungsikan dengan baik. Pada saat air berlebihan, alirkan (buang) air
itu ke luar kebun melalui parit (saluran air) yang telah dibuat.
Sebaliknya, apabila kekurangan air, masukkanlah air ke kebun melalui
saluran air ini atau lakukan penyiraman.
G. Pemangkasan Batang Pohon
Pemangkasan batang pohon bertujuan untuk membentuk tajuk pohon yang
simetris. Bentuk seperti ini akan lebih efisien dalam memanfaatkan sinar
matahari.
Sejak tanaman jeruk masih kecil, sebaiknya mulai dilakukan pemangkasan.
Potong batang pohon tanaman jeruk pada tinggi 60 cm di atas tanah.
Beberapa tunas yang tumbuh dari bekas potongan batang pohon jeruk ini
dipelihara dengan baik (3 - 4 tunas).
Pemangkasan batang pohon jeruk selanjutnya dilakukan setelah tanaman
jeruk berumur setahun. Cabang-cabang primer yang sudah cukup panjang
dipangkas, sehingga tinggal sekitar 20 cm panjangnya. Dari tiap-tiap
cabang itu dibiarkan tumbuh 3 - 4 tunas yang akan menjadi cabang
sekunder.
H. Pengendalian Hama dan Penyakit
Ada lumayan banyak jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman jeruk
manis, Pak HaBe akan share pada postingan Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman Jeruk Manis.
I. Pemanenan
Tanaman jeruk manis biasanya telah berbuah pada umur tiga tahun,
meskipun pada umur ini buahnya masih sedikit. Baru pada umur 4 - 5
tahun, buahnya lebih kurang 25 kg per pohon sedangkan pada umur 6 - 15
tahun, jumlah buah sekali panen mencapai puncaknya (75 kg per pohon).
Pemetikan buah dapat dilakukan hanya dengan tangan atau dapat pula
dengan menggunakan gunting. Bila hanya menggunakan tangan buah jeruk
diputar sedikit, kemudian ibu jari ditekan ke atas. Bila menggunakan
gunting, guntinglah tangkai buah sekitar 2 mm dari buah. Usahakan buah
tidak terluka. Gunakan tangga bila buah yang dipetik tinggi.
Itulah keseluruhan Cara Budidaya Jeruk Manis yang bisa Pak HaBe share ke
sobat sekalian. Mudah-mudahan semua jelas ya. Kalau masih belum jelas
dan merasa kebingungan sobat bisa browsing nyari artikel lain atau beli
buku budidaya jeruk di toko buku daerah sobat. - See more at:
http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/09/cara-budidaya-jeruk-manis.html#sthash.WjWNj1c6.dpuf
Sumber Artikel: http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/09/cara-budidaya-jeruk-manis.html
Sumber Artikel: http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/09/cara-budidaya-jeruk-manis.html
0 komentar:
Posting Komentar